Bimbingan dan Konseling

Senin, 03 Juli 2017

A. Bimbingan

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seorang peserta didik yang berpotensi untuk mampu mengembangkan diri secara guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. 
Bimbingan bisa dikatakan juga adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu 
b.      Konseling

Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. 

pengertian bimbingan dan konseling yaitu suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada seseorang agar orang tersebut mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya


Tujuan bimbingan dan konseling : 
·         Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
·         Memiliki sikap toleransi 
·         Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), sertadan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
·         Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
·         Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
·         Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
·         Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
·         Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
·         Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
·         Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
·         Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
·         Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

Berikut terdapat beberapa fungsi dari bimbingan konseling :
a.       Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu seorang individu agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). 
b.      Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
c.       Fungsi Pengembangan, Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan individu. 
d.      Fungsi Penyembuhan, upaya pemberian bantuan kepada individu yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
e.       Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga 
g.      Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu individu agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h.      Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu individu sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). 
i.        Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
j.        Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu individu supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. 

Review Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Selasa, 27 Juni 2017

Berikut adalah review saya mengenai mata kuliah Psikologi Pendidikan :


1. Mata kuliah ini adalah salah satu yang paling saya gemari, karena didalam mata kuliah ini diajarkan bagaimanakah penempatan kelas pada siswa agar mereka memiliki pembelajaran yang optimal.

2. Mata kuliah ini juga sangat menjelaskan dengan rinci bagaimana pendidikan ditempuh dan diajarkan dapat sangat berpengaruh terhadap kepibadian seseorang.

3. Dalam menyampaikan materi, para dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan juga sudah memuaskan, namun terkadang kurang variatif.

4. Tugas dalam mata kuliah ini juga sangat memberikan pengalaman kepada saya, yang mana saya dapat mempraktekkan langsung beberapa hal yang saya pelajari didalam kelas.

Perbedaan antara Andagogi dan Pedagogi

1     1.      Dalam Andagogi, pembelajar disebut “peserta didik” atau “warga belajar”, yang mana hal ini menjelaskan bahwa dalam posisi pembelajarannya, andragogi lebih berpacu pada seseorang yang akan dididik dengan pengetahuannya sendiri, dan didampingi oleh seseorang yang menyuguhkan fasilitas, sedangkan dalam Pedagogi, pembelajar disebut “siswa” atau “anak didik”, yang mana hal ini menjelaskan bahwa dalam posisi belajarnya, pendagogi lebih menjadi seseorang yang diberikan pembelajaran dan belajar dengan perintah.

2     2.     Andagogi memiliki gaya belajar yang independen, yang mana mereka banyak mencari serta berpikir mengenai masalah yang diberikan dan mereka mandiri dalam mencari tau sebuah jawaban, sedangkan pedagogi memiliki gaya belajar yang dependent, yang mana dalam proses belajarnya lebih banyak disuguhkan cara-cara mudah tanpa adanya proses berpikir dan mencari tau jawaban lebih lanjut.

3      3.    Andagogi memiliki tujuan yang fleksibel, yang mana mereka memiliki suatu fokus yang bisa ditujukan untuk berbagai macam. Sedangkan pedagogi memiliki tujuan untuk satu hal tertentu.

4     4.    Andagogi memiliki metode pelatihan yang aktif yang mana para peserta didik dapat menunjukkan keterlibatan mereka didalam kelas sedangkan pedagogi memiliki metode pelatihan yang pasif, yang mana siswa tidak menunjukkan keterlibatannya didalam kelas.


5     5.    Andagogi adalah pembelajar mempengaruhi waktu dan kecepatan, yang mana kinerja mereka dapat mereka atur dengan baik, sedangkan pedagogi, gurulah yang mengatur waktu dan kecepatan dalam kinerja mereka.

Review mata kuliah Psikologi Pendidikan

Sabtu, 08 April 2017

      Menurut saya mata kuliah psikologi pendidikan sangat menambah ilmu saya dalam banyak aspek.
Tugas observasi yang diberikan juga sangat menambah pengalaman saya karena saya dapat melihat berbagai pengajaran dan bagaimana murid dapat termotivasi oleh suasana kelas yang nyaman. Mata kuliah Psikologi Pendidikan juga banyak memotivasi saya dalam menjadi orang yang lebih termotivasi mengenai apa yang saya kerjakan sekarang.
     Materi yang diajarkan juga mudah untuk dipahami dan dilihat aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Para dosen mengajar juga sangat jelas sehingga mata kuliah ini adalah salah satu yang saya sukai.

Manajemen Kelas Pada Siswa Kelas 12 SMK Nusa Penida Medan

Jumat, 07 April 2017

Manajemen kelas pada siswa kelas 12 di SMK Nusa Penida
Tugas observasi SMK oleh kelompok
- Via Dwi Wulandari                  161301003
- Helen Oktavia Sihombing       161301006
- Fernaldo Frans                        161301021
-Erika Sustari                             161301031
- Vania Salsabyla                       161301033
- Risky Amelia Saragih             161301061
- M Pranandha Sikumbang        161301068
Topik : Suasana kelas dan cara pengajaran guru dikelas pada siswa SMK
Judul: Manajemen Kelas pada siswa kelas 12 di SMK Nusa Penida


Perencanaan dan Instruksi Pelajaran Teacher Centered

Rabu, 29 Maret 2017


 Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered

Tiga alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered adalah menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi (klasifikasi instruksional.

Motivasi

Apakah motivasi Itu?

Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku Artinya, yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. 

Pendidikan Multikultural

Definisi Pendidikan Multikultural

u               Pendidikan multikultural adalah sebuah tawaran model pendidikan yang mengusung ideologi yang memahami, menghormati, dan menghargai harkat dan martabat manusia di manapun dia berada dan dari manapun datangnya (secara ekonomi, sosial, budaya, etnis, bahasa, keyakinan, atau agama, dan negara). Pendidikan multikultural secara inhern merupakan dambaan semua orang, lantaran keniscayaannya konsep “memanusiakan manusia”. Pasti manusia yang menyadari kemanusiaanya dia akan sangat membutuhkan pendidikan model pendidikan multikultural ini.

CARA BELAJAR EFEKTIF SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN

Sabtu, 18 Maret 2017


 Kelompok 6
Via Dwi Wulandari                        161301003
Helen Oktavia S                             161301006
Fernaldo Frans                               161301021
Erika Sustari                                   161301031
Vania Salsabyla                              161301033
Risky Amelia Saragih                    161301061
M Pranandha Sikumbang               161301068

Power Point Perencanaan, instruksi dan teknologi

Senin, 06 Maret 2017

Berikut ini hasil presentasi dari kelompok 6 yang membahas tentang Perencanaan, Instruksi, dan Teknologi Anda dapat melihat hasil kerja kelompok kami di blog teman-teman saya berikut Via Dwi , M Pranandha , Erika Sustari , Helen Oktaivia

Contoh dari Belajar ( Learning )

Sabtu, 04 Maret 2017

·         Classical Conditioning
-       
       -    Ketika awalnya seseorang melihat pria berjubah putih, mengenakan peci, dan berjenggot tanpa menimbulkan reaksi apapun. Setelah ia mendengar beberapa berita tentang teroris yang melakukan aksi pengeboman dimana tersangkanya memiliki ciri-ciri yang sama dengan pria yang ia lihat sebelumnya, ia mulai mencoba untuk menjauh ketika melihat pria dengan ciri-ciri tersebut.
Stimulus netral = pria yang berjubah putih, mengenakan peci dan berjenggot.
Unconditioned stimulus = pengeboman.
Unconditioned respond = takut.
Conditioned stimulus = pria yang berjubah putih, mengenakan peci dan berjenggot (yang telah dipasangkan dengan unconditioned stimulus)
Conditioned respond = takut dan menghindar.
-      
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS