Definisi
Pendidikan Multikultural
u Pendidikan
multikultural adalah sebuah tawaran model pendidikan yang mengusung ideologi
yang memahami, menghormati, dan menghargai harkat dan martabat manusia di
manapun dia berada dan dari manapun datangnya (secara ekonomi, sosial, budaya,
etnis, bahasa, keyakinan, atau agama, dan negara). Pendidikan multikultural
secara inhern merupakan dambaan semua orang, lantaran keniscayaannya konsep
“memanusiakan manusia”. Pasti manusia yang menyadari kemanusiaanya dia akan
sangat membutuhkan pendidikan model pendidikan multikultural ini.
Fokus
pendidikan multikultural
u Konteks
teorits :
u Pertama,
pendidikan mengenai perbedaan kebudayaan atau multikulturalisme.
u Kedua,
pendidikan mengenai perbedaan kebudayaan atau pemahaman kebudayaan,
u Ketiga,
pendidikan bagi pluralisme kebudayaan.
u Keempat,
pendidikan dwi-budaya.
u Kelima,pendidikan
multikultural sebagai pengalaman moral manusia.
Ciri
pendidikan multikultural
uMembentuk
masyarakat yang berbudaya, materinya mengajarkan nilai – nilai luhur kemanusiaan, nilai – nilai bangsa, dan nilai kelompok etnis, metode pendidikan
ini menghargai aspek – aspek perbedaan dan keberagaman budaya bangsa dan
kelompok etnis, evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku
anak didik yang meliputi persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya
lainnya.
Paradigma
pendidikan multikultural
u Digambarkan
oleh Ali maksum bahwa masyarakat Indonesia sangat majemuk atau pluralis.
Kemajuan dari kemajemukan dilihat dari perbedaan agama, etnis, bahasa daerah,
tingkat pendidikan, ekonomi dan lainnya.
Pakar pendidikan,
Syarif Sairin ( 1992 ), memetakan akar-akar konflik dalam masyarakat majemuk,
u 1.
Perebutan sumber daya, alat-alat produksi, dan kesempatan ekonomi.
u 2.
Perluasan batas-batas sosial budaya.
u 3.
Benturan kepentingan politik, ideologi, dan agama.
Pendekatan
pendidikan multikultural
u Pendekatan
Historis : Pendekatan ini mengandaikan bahwa materi yang diajarkan kepada
pembelajar dengan menengok kembali ke belakang. Maksudnya agar pembelajar
mempunyai kerangka berpikir yang komplit untuk kemudian merefleksikan untuk
masa sekarang atau mendatang.
u Pendekatan
Sosiologis : Pendekatan ini mengandaikan terjadinya proses kontekstualisasi
atas apa yang pernah terjadi di masa. Dengan pendekatan ini materi yang diajarkan bisa menjadi aktual,
karena senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi
u Pendekatan
Kultural : Pendekatan ini menitikberatkan kepada otentisitas dan tradisi yang
berkembang. Dengan pendekatan ini pembelajar bisa melihat mana tradisi yang
otentik dan mana yang tidak.
u Pendekatan
Psikologis : Pedekatan ini berusaha memperhatikan situasi psikologis
perseorangan secara tersendiri dan mandiri. Pembelajar harus dilihat sebagai
manusia mandiri dan unik dengan karakter dan kemampuan yang dimilikinya
u Pendekatan
Estetik :Pendekatan estetik pada dasarnya mengajarkan pembelajar untuk berlaku
sopan dan santun, damai, ramah, dan mencintai keindahan
u Pendekatan
Berprespektif Gender : Pendekatan ini mecoba memberikan penyadaran kepada
pembelajar untuk tidak membedakan jenis kelamin karena jenis kelamin bukanlah
hal yang menghalangi seseorang untuk mencapai kesuksesan
Pendidikan
multikultural vs Pendidikan global
u Pendidikan
global mencakup kajian tentang masalah-masalah dan isu-isu yang melintasi
batas-batas nasional, saling keterhubungan budaya, lingkungan, ekonomi,
politik, dan system teknologi yang bertujuan selain untuk menambah wawasan juga
untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas
subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras,
nasionalisme yang sempit, dsb.
u Sedangkan
pendidikan multikultural adalah gerakan pembaharuan dan inovasi pendidikan
dalam rangka menanamkan kesadaran pentingnya hidup bersama dalam keragaman dan
perbedaan, dengan spirit kesetaraan dan kesederajatan, saling percaya, saling
memahami dan menghargai persamaan, serta perbedaan dan keunikan agama-agama,
tingkat ekonomi, gender, etnis, dsb.
Wacana
pendidikan multikultural
u Wacana
pendidikan multikultural dimungkinkan akan terus berkembang dan semakin
membesar dan ramai diperbincangkan. Dan yang lebih penting dan kita harapkan
adalah, wacana pendidikan multikultural akan dapat diberlakukan dalam dunia
pendidikan di negeri yang multikultural ini.
u Wacana
pendidikan multikultural di Indonesia belum tuntas dikaji oleh berbagai
kalangan, termasuk para pakar dan pemerhati pendidikan sekalipun. Di Indonesia
pendidikan multikultural relatif baru dikenal sebagai suatu pendekatan yang
dianggap lebih sesuai bagi masyarakat indonesia yang heterogen, plural.
Variasi
individu & variasi diversiti sosiokultural dalam pendidikan multikultural
Variasi Individu
berdasarkan bidang bidangnya :
u Perbedaan
fisik: usia, tingkat, dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,
dan kemampuan bertindak.
u Perbedaan
sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
u Perbedaan
kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
u Perbedaan
intelegensi dan kemampuan dasar.
u Perbedaan
kecakapan atau keahlian
Diversitas
sosiokultural
Etnisitas
Merujuk pada pola
karakteristik seperti warisan budaya, kebangsaan, ras, agama, dan bahasa.
Setiap orang adalah anggota dari satu kelompok etnis atau lebih, dan hubungan
antara orang-orang dari latar belakang etnis yang berbeda, tidak hanya di
Indonesia, tetapi di setiap sudut dunia.
Diskriminasi
Diskriminasi adalah
perlakuan yang tidak adil terhadap orang atau kelompok lain. Diskriminasi
mempunyai hubungan erat dengan relasi antara kelompok yang dominan dengan yang
minoritas karena perlakuan yang tidak adil, biasanya sering berasal dari
kelompok dominan terhadap kelompok minoritas.
Bilingualisme
Bilingualismeadalah
kemampuan untuk berbicara dalam dua bahasa. Anak-anak yang lancar dalam dua
bahasa, mendapatkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan rekan-rekan
mereka yang berbicara satu bahasa. Mereka juga lebih sadar akan struktur bahasa
lisan dan tertulis serta lebih baik dalam menemukan kesalahan-kesalahan tata
bahasa dan arti, keterampilan yang menguntungkan membaca mereka.
Isu bahasa
Isu tentang bahasa
merupakan salah satu topik yang tidak pernah luput dari pembicaraan mengenai
pelaksanaan pendidikan. kini, penerapan bilingual education ramai didiskusikan
dan dipraktikkan di banyak lembaga pendidikan. pendidikan bilingual bertujuan
untuk mengajar mata pelajaran kepada anak didik dengan menggunakan bahasa asli
(bahasa ibu) sembari secara bertahap memberikan pengajaran dalam bahasa resmi
suatu negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar